Batam - Proses pemindahan sandar kapal KM Kelud dari Pelabuhan Batuampar ke Pelabuhan Bintang 99 terus berjalan dan ditargetkan akan selesai pada akhir Desember 2024.
Saat ini, pengerukan area pelabuhan dan penyediaan fasilitas sedang berlangsung, dengan uji coba sandar kapal direncanakan akan dilakukan pada November mendatang.
Kepala Cabang PT Pelni Batam, Muhammad Iqbal, menyatakan bahwa proses pemindahan KM Kelud telah memasuki tahap akhir.
Pihak Pelni juga telah mengadakan rapat koordinasi dengan BP Batam, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kepolisian Pelabuhan (KP3), Bea Cukai, dan Karantina untuk menyempurnakan rencana pemindahan ini.
Menurut Iqbal, tantangan utama saat ini adalah pengerukan area kolam pelabuhan di Bintang 99. "Masih ada area yang perlu dikeruk di Pelabuhan Bintang 99, dan izin pengerukan insya Allah akan keluar minggu ini. Proses pengerukan akan dimulai minggu depan," jelas Iqbal dalam keterangannya di Kantor Pelni Sekupang baru-baru ini.
Setelah proses docking KM Kelud yang dijadwalkan pada bulan Oktober, uji coba sandar kapal akan segera dilakukan di Pelabuhan Bintang 99. "Di bulan November, KM Kelud diharapkan sudah sepenuhnya pindah ke Pelabuhan Bintang 99," tambahnya.
Pemindahan ini sangat dinantikan oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang akan melakukan perjalanan atau mudik selama periode puncak Natal dan Tahun Baru (Nataru). Proses pemindahan ini telah berjalan sesuai rencana, dan hingga saat ini tidak ditemukan kendala besar yang menghambat.
"Pengerukan akan dilakukan oleh pihak Pelabuhan Bintang 99. Kami berharap pengerukan selesai dalam waktu satu bulan atau paling cepat tiga minggu. Setelah itu, kami akan melakukan survei terakhir sebelum uji coba sandar KM Kelud," ujar Iqbal lebih lanjut.
Pelni juga telah bekerja sama dengan Pelabuhan Bintang 99 dan BP Batam untuk memastikan penyediaan fasilitas di terminal penumpang yang baru. "Alhamdulillah, fasilitas terminal penumpang di Pelabuhan Bintang 99 sudah sangat lengkap, termasuk ruang tunggu yang nyaman, toilet bersih, ruang laktasi, dan mushola," ungkap Iqbal.
Kehadiran fasilitas yang lebih lengkap ini tentunya akan memberikan kenyamanan bagi para penumpang KM Kelud yang akan melakukan perjalanan melalui pelabuhan baru tersebut. Pelni juga berencana melakukan sosialisasi kepada penumpang mengenai tata cara baru di pelabuhan tersebut, termasuk akses masuk, lokasi parkir, hingga alur pengiriman barang ke kapal.
Sosialisasi ini akan dilakukan sebelum pemindahan resmi diberlakukan, sehingga penumpang dapat lebih siap dan memahami prosedur baru di pelabuhan.
Iqbal menegaskan bahwa target pemindahan KM Kelud ke Pelabuhan Bintang 99 adalah pada bulan November 2024, sebelum periode puncak Nataru. "Target kami, seperti yang telah kami sampaikan, adalah November. Kami berharap KM Kelud sudah bisa pindah ke Pelabuhan Bintang 99 sebelum periode puncak Nataru," kata Iqbal menutup pernyataannya.
Sebelumnya, Kepala KSOP Khusus Batam, Jefri, menegaskan bahwa Pelabuhan Bintang 99 lebih layak dan memenuhi standar keselamatan sebagai pelabuhan penumpang dibandingkan Pelabuhan Batuampar.
"Pelabuhan Bintang 99 memiliki fasilitas dan standar keselamatan yang lebih baik. Sebaliknya, Pelabuhan Batuampar dinilai kurang memenuhi standar dan berpotensi membahayakan penumpang," ujar Jefri.
Dengan perpindahan ini, diharapkan KM Kelud dapat melayani penumpang dengan lebih baik, aman, dan nyaman di lokasi baru yang lebih memadai. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan transportasi laut di Batam dan sekitarnya, terutama selama periode sibuk seperti liburan Natal dan Tahun Baru. (Rds)