Jakarta - Kisruh pengelolaan pedagang asongan yang terjadi antara koperasi Sejahtera Makmur Mandiri (SMM) dengan para reseller telah mendapatkan penjelasan langsung dari manajemen PT. Pembangunan Jaya Ancol (PJA). Hal itu dikatakan Humas Ancol Ariyadi Eko Nugroho di Ecopark, Ancol Jakarta Utara (19/8/2024).
Eko menjelaskan, koperasi SMM bukan koperasi yang dibentuk atau yang didirikan oleh para reseller atas pendampingan yang dilakukan oleh manajemen Ancol dalam membina reseller. "Kata Eko.
Selain itu, dia juga menyebut pihaknya (manajemen Ancol) mendukung adanya upaya koperasi SMM memajukan wilayah sesuai UU Otonomi Daerah dan kebutuhan CSR serta hibah, karena awal tujuan koperasi SMM dibentuk reseller atas pendampingan Ancol dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi.
"Tujuan awalnya begitu, akan tetapi dalam perjalanannya tak terarah. Kan ada MoU pinjam pakai lahan dan gedung untuk kantor koperasinya itu. Bahkan tertulis berakhir tahun 2021, namun manajemen kami memberikan ruang agar koperasi bisa memakai hingga tahun 2024 ini. "Jelasnya.
Mulai 2 tahun lalu, Ancol melakukan penataan para reseller. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan kenyamanan pengunjung sekaligus mendorong pemberdayaan wilayah, khususnya di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan menjaga ketertiban di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol.
"Penataan dan penertiban reseller yang kami lakukan salah satunya sebagai respons atas berbagai keluhan dari pengunjung terkait maraknya aktivitas reseller yang dianggap mengganggu kenyamanan di kawasan wisata. Aktivitas yang tidak teratur ini dinilai mengurangi pengalaman positif pengunjung saat menikmati fasilitas di Ancol. "Terang Eko.
Humas Ancol menekankan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi masyarakat setempat dan kenyamanan serta keamanan pengunjung.
"Kami memahami pentingnya aktivitas ekonomi bagi masyarakat di sekitar Ancol, namun kami juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa Ancol tetap menjadi destinasi wisata yang nyaman dan aman bagi semua pengunjung," ujar Eko, Humas Ancol.
Selain itu, pihak Ancol juga telah berkolaborasi dengan Pemerintah setempat terkhusus Kecamatan Pademangan untuk memastikan bahwa penataan ini dapat berjalan dengan baik dan adil bagi semua pihak yang terlibat.
Dalam jangka panjang, langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan pengunjung, tetapi juga mendukung pemberdayaan masyarakat Pademangan melalui pengembangan ekonomi yang lebih teratur dan terstruktur.
"Penataan ini dilakukan secara bertahap dan akan diikuti dengan sosialisasi kepada para reseller agar mereka dapat memahami dan mematuhi aturan yang diterapkan. Kami juga berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi kawasan wisata lainnya di Jakarta guna menjaga keseimbangan antara aktivitas ekonomi dan kenyamanan pengunjung. "Ulas dia.
Sementara Agung Praptono Corporate Secretary Ancol menegaskan, pihaknya selalu terbuka menerima kritik dan saran untuk terbangunnya komunikasi yang terarah dari berbagai pihak demi terjaganya kondusifitas dan kenyamanan wilayah.
"Pada prinsipnya kami akan selalu berikan manfaat bagi masyarakat Jakarta Utara khususnya Pademangan. Kami tidak ada niat mengganti pedagang asongan bagi mereka yang sudah terdaftar. Justru disini kami memberikan solusi yang baik agar semua tertata sesuai mekanisme dan program kami PT Pembangunan Jaya Ancol kedepannya. "Beber Agung.
Mengangkat kesejahteraan masyarakat sektorial Jakarta Utara merupakan tujuan Ancol sejak awal, namun dalam perjalanannya kami menerapkan sistem dan program-program kerja yang lebih memberikan manfaat dengan penyusunan penataan yang lebih terarah. "Ungkapnya.
Lebih rinci, Agung juga mengatakan regulasi dalam penataan berkelanjutan, manajemen Ancol akan memberikan permodalan, booth, Kartu Tanda Pedagang, dan lainnya bagi reseller yang sudah terdaftar sesuai domisili wilayah.
"Program itu kami akan sosialisakan melalui Pemerintah setempat di wilayah Administrasi Kota Jakarta Utara, semoga kedepannya Ancol menjadi lebih indah, pengunjungpun dapat menikmati rekreasinya dam para pedagang / reseller juga mendapatkan pendapatan yang baik melalui pembinaan langsung manajemen," pungkas Agung. (Rds)