Batam - Truk bermuatan barang antik kembali memasuki area pelabuhan tikus milik inisial (AM). Kondisi lahan liar diantara perusahaan shipyard dan dermaga objek vital pipa gas alam Grissik-Singapura itu disinyalir kerap beraktivitas merugikan negara.
Dari lokasi, sejumlah truk pengangkut barang tampak silih berganti memasuki area pelabuhan ilegal disekitar kawasan industri galangan kapal tersebut. Kerawanan bentuk intimidasi terkesan diterapkan untuk melancarkan kegiatan ilegal yang saat ini belum mendapatkan penanganan serius dari Aparat Penegak Hukum.
"Kalian jangan ganggu-ganggu terus kegiatan kami disini," sebut salah seorang buruh TKBM kepada awak media, Rabu (15/5/2024) malam.
Dia saat itu juga meminta untuk menghubungi inisial (AM) selaku pengelola atau pemilik lokasi pelabuhan tikus disekitar kawasan industri Galangan Kapal, Jl. DP 12, Kelurahan Sungai Pelunggut, Sagulung-Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
"Kami disini hanya bekerja, untuk hal lainnya silahkan menghubungi beliau saja," pinta buruh TKBM yang juga diketahui korlap pelabuhan tikus milik inisial (AM).
Sopir Truk Sebut inisial (EW)
Buntut persoalan kegiatan ilegal yang tiada berkesudahan itu dikejutkan dengan munculnya salah satu nama oknum Aparat Penegak Hukum.
Oknum yang disebut-sebut Sopir truk itu merupakan APH yang saat ini masih aktif bertugas di institusi Kepolisian.
Sopir yang panik dibuntuti kala itu menyebut nama Oknum (EW) sebagai koordinator dan pemilik barang.
Dilain sisi, kemunculan nama inisial (AMT) di kabarkan berdomisili di wilayah Kabupaten Karimun.
Hingga berita ini diterbitkan Oknum (EW) masih bungkam saat dikonfirmasi awak media. (Rds)