Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar, mengundurkan diri dari partai yang menaunginya sejak 5 tahun terakhir.
Michael mengatakan ia merasa bersyukur telah mendapat banyak kesempatan di PSI, tetapi dia menilai kini partai berlambang bunga mawar itu sudah berubah.
“Saya bersyukur atas kesempatan yang diberikan, untuk persahabatan dan kerjasama dengan banyak rekan di PSI," kata Michael, melalui keterangan resminya pada Senin (05/12/20222).
"Namun, seiring berjalannya waktu, partai yang saya bayangkan dan cita-citakan, yang saya ketahui di awal, sudah jauh berubah sekarang. Sudah saatnya saya pamit dan undur diri dari PSI,” ungkap dia.
Michael mengenang masa awalnya bergabung beberapa tahun lalu. Kata dia, PSI dulu memiliki citra yang menarik pemuda.
"Saat saya bergabung di PSI, partai ini masih piringan putih, penuh cita-cita dan harapan. Banyak pemuda tertarik dengan citra yang berhasil kita bangun atas PSI. Kita bangun PSI di Jakarta dari nol, dari tidak dikenal sama sekali hingga menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan di Jakarta," kenang Michael.
Perjalanan panjang itu ditapaki bersama PSI termasuk saat menjabat sebagai ketua PSI di Kota Jakarta Pusat di tahun 2015-2017 dan pengurus DPP PSI di tahun 2021-2022. Michael juga menjabat ketua DPW PSI di Provinsi Jakarta sejak tahun 2017 hingga sekarang.
Sejak memimpin PSI DKI, Michael mengaku telah secara konsisten mengawal PSI sebagai partai oposisi terhadap pemerintahan Gubernur Anies Baswedan tahun 2017-2022.
Salah satunya, dalam mengkritisi kebijakan terkait anggaran Jakarta.
"Lima tahun saya pastikan PSI Jakarta telah konsisten sebagai kekuatan penyeimbang Gubernur Anies. Kami tetap kritis, bahkan kami yang terdepan mendorong interpelasi pada saat itu. Saya pastikan PSI Jakarta telah berusaha keras untuk kritis namun tetap obyektif dan konstruktif,” jelas Michael.
Selain konsisten mengkritisi pemerintah DKI, ia juga memastikan terjadinya transparansi pada tubuh PSI sejak ia menjabat.
Namun sekarang, dia memilih mundur karena merasa PSI sudah berubah dari partai yang dia kenal dulu.
“Saya bergabung di PSI sejak tahun 2015, dan pernah juga menjadi pengurus dari tingkat kota hingga DPP. Banyak hal yang sudah saya lakukan bersama rekan-rekan di PSI. Namun dengan berat hati, sudah saatnya saya mengundurkan dari dari partai yang saya cintai ini,” kata Michael. (Jes)