Sony Candra (kiri), Kenius Kogoya (kanan). |
Jakarta - Pengangkatan R Sonny Candra sebagai pembina Papua oleh beberapa Kepala Suku di Papua diharapkan membawa angin seger perubahan guna mewujudkan Papua yang lebih bermartabat.
Hal itu diungkapkannya sebagai komitmen menjaga keutuhan NKRI, bahwa kader - kader pemuda terbaik Papua, harus bisa mengambil peran pembangunan dan mendorong tujuan yang lebih mengarah kepada kemajuan wilayah. "Kata Candra pada pertemuan dialog di Jakarta, Jum'at (04/11/2022).
Dia juga menyebut peran yang dimaksudkannya itu bukan sekedar peran yang biasa - biasa saja. Bahkan untuk urusan Kebhinekaan, khususnya Papua menjadi prioritas utama.
"Peran pemuda berpotensi yang berani, sanggup dan mampu mengambil peran itu. Nah, Kenius Kogoya ini, dengan sekian banyak pengalaman dan prestasinya harus kita dukung bersama untuk mampu memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarakat Papua," paparnya.
Candra menilai, setidaknya hal itu dilakukan sampai dengan Pemilu nanti, Papua tetap terlayani dengan baik dengan kepemimpinan sosok orang yang tepat, mampu dan sesuai regulasi yang bisa di tempuh. Itulah cita-cita dan implementasi Negara ini," beber Candra.
Dia pun menjelaskan, pasca meninggalnya Wakil Gubernur (wagub) Papua, Klemens Tinal, serta diperiksanya Gubernur Lukas Enembe oleh KPK di kediamannya, tentu akan mengganggu stabilitas jalannya roda Pemerintahan serta pelayanan masyarakat di Papua.
Terpisah, Ketua Aliansi Kerja Untuk Papua (AKU Papua) Baiter Bingga Wenda, Jum'at (04/11/2022) juga menyampaikan keprihatinannya terhadap polemik serta konflik yang terjadi di Papua.
Dia mengulas, hasil survey untuk mendapatkan calon wagub yang tepat, turut menjadi pertimbangan serta catatan penting pengambilan keputusan - keputusan besar dan tepat di Papua saat ini untuk masa depan.
“Pelayanan masyarakat dan jalannya roda pemerintahan di Papua hari ini, sedang butuh penanganan khusus, mengingat adanya beberapa konflik kepentingan yang bersifat internasional, nasional maupun domestik yang terjadi di tanah Papua. "Kata Ketua Aliansi Kerja Untuk Papua (AKU Papua) Baiter Bingga Wenda, Jum'at (04/11/2022).
Lebih rinci, Wenda menjelaskan disituasi global yang perlu ditanggapi sebagai bagian masyarakat Bangsa Negara Indonesia.
"kita harus tetap optimis semua ujian ini akan menjadikan Papua lebih kuat, lebih cerdas, mampu dan sanggup menghadapinya untuk kehidupan kedepan yang lebih baik," ucapnya.
Sebagai AKU Papua, Wenda optimis akan konsisten mendukung dan terlibat aktif dengan semua pihak manapun guna menciptakan dinamika kehidupan Papua yang lebih maju.
"Kita akan all out mendorong para pemuda Papua, turun langsung ikut ambil bagian itu," ujar Wenda.
Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat Papua, para pemuda dan tokoh masyarakatnya untuk optimis, "mari, mari dan mari kita bersatu. Jangan takut wahai para pemuda Papua segera isi ruang kosong dibagian manapun Papua. Kita tidak bisa diam seperti ini, karena banyak yang harus kita selesaikan dan itu ada di pundak kita semua. "Pinta Wenda usai bertemu Kenius Kogoya, di bilangan Jakarta Pusat.
Rubrik Lainnya : Ada Dugaan Praktik Penjualan Tanah Urug Ilegal Dalam Pengerjaan Proyek Plat Merah Peningkatan Struktur Jalan Dapur 12
Sebagai salah satu tokoh pemuda Papua kata dia harus potensial untuk mengisi roda pemerintahan Provinsi Papua yang sedang rawan saat ini.
Dalam diskusi kecil membahas Indonesia Timur, tokoh pemuda dan pengusaha Sultra, Feby H Pondiu juga ikut menanggapinya.
“Memang saya tidak kenal langsung, namun beberapa kawan saya yang di dewan di Sultra dan Papua cukup mengenalnya. Dari konfirmasi itu, saya kira Kenius Kogoya sangat layak untuk mengakselerasi kekuasaan dipemerintahan daerah saat ini," jelas Feby.
Minimal kata Feby, hadirnya tokoh satu ini dapat menjadi win-win solution untuk keputusan Papua dan Jakarta guna menjalankan roda pemerintaan di Papua, sehingga masyarakat tetap mendapatkan hak-hak pelayanan dalam keadaan yang krusial ini.
Sementara Dominikus Kurulu Mabel, kepala suku besar di Wamena juga menyambut baik adanya persepsi AKU Papua. Dia memberikan pernyataannya dalam telepon selullarnya.
“Intinya, pemuda harus ambil peran. Harus bisa, dan mampu. Mengerti adat Papua dan jiwanya Nasionalis. Kenius Kogoya, tidak boleh main - main jika mendapat mandat para orang tua dan para pembina Papua," ulasnya.
Tak ketinggalan, Jacob Lokbere, tokoh agama dan pemuda dari Nduga yang juga memberikan tanggapannya via telepon whats up, menegaskan, “Kenius Kogoya, pemuda yang potensial dan aset bagi Papua. Beberapa penghargaan tingkat nasional yang diperoleh sebagai bukti kemampuannya menjalankan beberapa program pemerintah. Tokoh-tokoh seperti dia, harus mulai ditampilkan, di beri kesempatan untuk ambil peran.
"Yang pasti kita harus bersatu, saling mendukung dan saling menghargai kapasitas para pemuda sebagai aset Papua yang harus di dukung demi masa depan Papua.” tegasnya. (Op)