Malang - Tragedi Kanjuruhan masih menyisakan banyak tanda tanya, salah satunya adalah jumlah korban meninggal pada peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022) lalu itu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang pada 8 Oktober 2022 menyebut korban meninggal mencapai 131 orang.
Selain itu, masih ada ratusan korban lain yang mendapat perawatan karena luka, ringan maupun berat.
Sementara itu, beberapa sumber lain sempat menyebutkan korban meninggal lebih dari 131 orang. Salah satunya adalah dari Kompolnas. Mereka mencatat ada 132 orang meninggal karena tragedi Kanjuruhan.
Menurut Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan, hal itu terjadi karena beberapa alasan.
Salah satu anggota TGIPF, Akmal Marhali, menyebut ada kendala dalam pendataan.
"Secara data, ada yang katanya 130 ternyata di Kompolnas 132, LPSK ada 133. Kenapa berbeda? Bisa saja kan data tersebut berbeda karena ada data yang tidak masuk di rumah sakit yang tidak terdata," katanya kepada wartawan.
Selain itu, menurut dia, ada beberapa korban yang tidak melapor ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Jadi, mereka tidak masuk dalam data yang dicatat pihak Dinkes Kabupaten Malang.
"Atau bisa juga awalnya sudah masuk rumah sakit, lalu dipulangkan, tetapi tiga hari kemudain meninggal dan tidak kelacak," ujar sosok yang juga menjabat sebagai koordinator Save Our Soccer tersebut.
"Bisa jadi begitu. Makanya, kami akan cek juga. Jangan-jangan meninggalnya bukan karena kerusuhan," tuturnya. (Jes)