Jakarta - Ada-ada saja ulah perusahaan BUMN yang mencicil pembayaran kepada rekanan, dan ini sangat profesional. Bagaimana tidak menurut pengaduan masyarakat saat ini ada beberapa kontraktor yang telah selesai melakukan pembangunan di Perumahan H City Sawangan Milik Plat Merah HK Realtindo tetapi tidak mendapatkan pembayaran dan bahkan sampai ada yang dicicil cara pembayarannya.
Menurut berbagai sumber pekerjaan yang telah selesai mereka lakukan bertahun tahun tapi tidak kunjung dibayar. Ini harus menjadi perhatian khusus dari menteri bumn bapak erick tohir yang sangat ingin bersih bersih perusahaan bumn.
Perumahan yang dibandrol menegah keatas tersebut juga banyak yang terbengkalai karena ditinggal oleh vendor yang ditunjuk untuk mengerjakan, hal ini semata mata karena pihak vendor merasa sering terkendalanya pembayaran.
Rubrik Lainnya : Aliran DAK reguler Peningkatan Struktur Jalan Dapur 12 Tak Tepat Sasaran ozone ozone
Saat dikonfirmasi pihak management terkesan tutup mata dan tidak merespon.
Menteri ETHO harus bertindak tegas apabila masih ada oknum oknum yang kurang kompeten untuk memimpin perusahaan dibawah BUMN.
Surat Redaksi yang dikirimkan langsung ke Rozi Rinjayadi selaku Direktur Teknik & Plt.Direktur Bisnis HK Realtindo dengan Surat Nomor 2903/Pem.Red./Lpn6-Konfrms./Srt/Res/VII/2022, tertanggal 14 Juli 2022 hanya dibaca dan tidak direspon.
Redaksi mengedepankan azas praduga tak bersalah, sebagai penyeimbang tentunya minta keterangan serta penjelasan dari pihak HK Realtindo apakah benar atau tidak terkait laporan warga tersebut, berikut beberapa hal yang dipertanyakan namun tidak ada jawaban dari Sang Direktur Teknik & Plt.Direktur Bisnis HK Realtindo :
1. Apakah benar ada anak yang meninggal didanau perumahan H City Sawangan, dan setelah ada yang meninggal baru danau tersebut di beri pagar?
2. Apakah benar untuk perawatan dibebankan ke para kontraktor selama 6 bulan sedangkan ke pihak pembeli hanya 3 bulan perawatan?
3. Apakah ada beberapa kontraktor yang belum dibayarkan dan bahkan ada yang dicicil pembayarannya?
4. Apakah benar HK Realtindo memilih kontraktor atau perusahaan untuk pembangunan ada perusahaan yang masuk daftar hitam nasional?
5. Bagaimana cara HKR dalam memilih kontraktor untuk pembangunan?
6. Apakah benar biaya pembangunan hanya kurang lebih 3.700.000 / meter (standar bangunannya apakah tidak diragukan dengan biaya sebanyak itu)?
7. Dari pantauan kami banyak unit unit yang terbengkalai apakah benar?
8. Apakah benar ada oknum oknum yang dalam tanda kutip melalukan pemerasan ke pihak pihak kontraktor?
9. Dari data kami ada kontraktor yang belum dibayar cut off nya sudah beberapa tahun apakah benar?
Apakah iya sekelas perusahaan plat merah tidak mampu menyelesaikan pembayaran kepada para kontraktor tersebut? Apakah mereka juga tidak peduli dengan nasib keluarga kontraktor yang hancur berantakan karena mereka sudah habis-habisan untuk membangun perumahan tersebut.
Rubrik Lainnya : Aktivitas Pemotongan Bangkai Kapal Berlanjut, Warga Pertanyakan Hasil Sidak Anggota DPRD Kota Batam
Terlebih persoalan ini sudah berjalan 2 tahun, nasib para kontraktor pun hancur. Mereka mendatangi kantor HK Realtindo tidak pernah digubris, sesekali diterima yang mereka dapatkan hanyalah janji pepesan kosong.
Gedung megah, penjagaan seperti penjara Las Vegas, tapi bayar hutang nyicil, Ngeri Bro, ucap salahsatu kontraktor yang mengadukan nasibnya kepada redaksi. “Pak Erik Tohir tolong jangan diam saja, anak buah bapak HK Realtindo harus disidak. Banyak modus-modus yang mereka lakukan dengan cara mengelabuhi vendor untuk mendapatkan keuntungan besar dan buat mereka sendiri. Oknum-oknum ini masih gentayangan mencari mangsa pak, dan mereka lah yang merusak nama baik HK Realtindo. Tolong Pak Erik jangan dianggap remeh persoalan ini,” pinta kontraktor dengan nada kesal.
Secara terpisah, Mustofa Hadi Karya atau yang akrab disapa Opan, Ketua Forum Wartawan Jakarta Indonesia saat dikonfirmasi awak media mengatakan, ”Persoalan nasib kontraktor yang dipermainkan oleh oknum HK Realtindo melalui redaksi Lapan6online.com sudah dilayangkan surat resmi ke Direktur, tapi mereka cuek. Ini tidak bisa dibiarkan, perusahaan Plat Merah jangan dijadikan ajang permainan. Kontraktor pake modal besar untuk bangun perumahaan, bahkan sampai mereka jual asset agar proyek lancer dan segera dibayar. Tapi aneh, mereka ini orang-orang pintar tapi jiwa kemanusiaannya hilang. Mereka tidak berpikir bagaimana nasib keluarga kontraktor, mereka hanya mikir perut dan golongan mereka saja. Belum lagi mereka kan juga pada minta jatah reman, melebihi rentenir. Harus segera ditindak oknum-oknum berdasi yang ada di HK Realtindo, jika dibiarkan akan hancur HK Realtindo,” ujar Opan. (Ris)