Manggarai - Yohanes Marianto Sidabutar, bayi berusia empat bulan, asal Kampung Nangka, Desa Terong, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, NTT, mengidap hidrosefalus.
Kondisinya makin hari kian memprihatinkan. Namun, orangtuanya tak bisa berbuat banyak karena keterbatasan ekonomi.
Ibunda Yohanes, Hermawati Siahaan (34), mengatakan, buah hati mereka lahir dalam keadaan normal.
Pada usia tiga bulan, putra mereka itu mengalami muntah-muntah, kejang, dan panas, selama sepekan.
"Sempat panas selama satu pekan. Waktu itu dirawat di bawah ke Puskemas Narang lalu dirujuk ke RSUD Ben Mboi Ruteng," tutur Hermawati saat ditemui di kediamannya, Minggu (25/12/2022).
Ia mengatakan, hasil pemeriksaan dokter di RSUD Ben Mboi Ruteng, anak mereka ternyata menderita hidrosefalus.
Dokter pun menyarankan supaya mereka segera mengurus BPJS agar Yohanes bisa dirujuk ke Bali untuk operasi.
Karena keterbatasan ekonomi, mereka pun belum bisa mengantar sang anak ke Bali.
"Saat ini kami hanya berdoa kepada Tuhan dan mengandalkan obat-obat tradisional untuk kesembuhan Yohanes," ungkapnya.
Hermawati merupakan seorang ibu rumah tangga yang tak berpenghasilan. Sementara suaminya seorang petani yang setiap hari bekerja serabutan.
"Kami ini mau makan saja susah. Apalagi mau biaya pergi dan hidup selama di Bali. Ke sana itu kan butuh biaya banyak," ujarnya sembari mengusap air mata.
Ia pun berharap pemerintah atau pun orang-orang baik bisa membantu agar anak mereka bisa diberangkatkan ke Bali.
"Semoga Tuhan membantu kami lewat orang-orang baik. Itu saja harapan kami sekarang," imbuhnya. (Ton)