Batam - PT PLN Batam terus melakukan kajian dan memperluas jangkauan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di batam. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang menargetkan pada tahun 2060 Indonesia dapat mewujudkan Net Zero Emission.
Tentunya untuk mewujudkan hal itu, diperlukan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai wujud transisi energi menuju Net Zero Emission tersebut.
Direktur Operasi PT PLN Batam, Edyansyah, menyampaikan bahwa listrik telah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Sebagian besar keseharian masyarakat bergantung kepada pasokan listrik, oleh karena itu listrik sendiri telah menjadi pondasi yang sangat penting bagi seluruh aspek kehidupan manusia di era sekarang ini.
“Seperti yang kita rasakan saat ini, seberapa bergantungnya hidup masyarakat kepada listrik. Selama 24 jam kita butuh listrik, ekonomi dan industri juga akan bergerak dengan listrik. Tetapi saat ini sebagian besar pembangkit besar konvensional masih menggunakan bahan bakar fosil (tidak terbarukan) seperti gas dan batubara yang semakin terbatas dan juga yang mempunyai efek karbon yang cukup berbahaya bagi manusia,” jelas Edy saat menyampaikan materi di seminar “The Opportunities of Renewable Energy for Sustainable Elecetricity”, Aula Politeknik Negeri Batam, pada Kamis (04/8/2022).
Oleh sebab itu, diperlukan terobosan yang masif bagi penggunaan energi baru terbarukan, sehingga mampu mengatasi persoalan tersebut. Selain demi menjaga keutuhan dan keasrian lingkungan hidup yang bersih, hal ini juga selalu ditegaskan oleh Pemerintah saat ini kita semua berperan penting untuk menuju transisi energi hingga 2060. Saat ini Pemerintah juga tengah menyusun sebuah roadmap untuk mencapai mencapai realisasi Net Zero Emission.
“Sebagaimana negara maju yang sudah mulai beralih dari perangkat berenergi fosil ke perangkat berenergi listrik baru terbarukan, hal ini membuat PT PLN Batam sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) yang mengelola ketenagalistrikan di Batam, Rempang dan Galang sekitarnya menjadi sarana yang tepat untuk berinovasi dengan seluruh pihak termasuk mahasiswa dalam mengembangan energi baru terbarukan (EBT) ini,” ungkap Edy.
Dalam sesi diskusi tanya jawab pun, ditegaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan perspektif kepada para mahasiswa bahwa perusahaan terbaik bagi karier masa depan para talenta unggulan Universitas di Kepri adalah di PLN Batam. Bagaimana listrik akan semakin dibutuhkan di masa depan, seiring dengan perkembangan teknologi, seperti kendaraan hingga listrik kompor induksi.
“Semoga mahasiswa-mahasiswa yang ada disini mempu mengembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing, sehingga mempunyai jiwa leadership yang tinggi dan mampu bekerja secara team work teknologi untuk menghasilkan sebuah inovasi. Khususnya inovasi yang berfokus pada penggunaan teknologi konservasi dan energi terbarukan,” pungkas Edy.
Seminar ini dibuka langsung oleh Direktur Utama Politeknik Negeri Batam, Uuf Brajawidagda, yang menyampaikan pihaknya sangat mendukung kegiatan edukatif seperti seminar ketenagalistrikan ini. Kaum muda dan terdidik yakni para milenial, harus berada di garda terdepan dan menjadi role model dalam penyampaian informasi yang cerdas, mendidik, dan membawa nilai-nilai positif.
“Marilah kita berlomba dan belajar lebih giat lagi untuk dapat menemukan inovasi-inovasi baru dalam membangun Indonesia. Baik melalui prestasi atau bahkan bersama dengan PLN. Semoga para mahasiswa bertalenta dapat bergabung bersama PLN dalam membangun negeri,” kata Uuf.
Seminar ini juga turut dihadiri oleh Dinas ESDM Provinsi Kepulauan Riau, Corporate Secretary PT PLN Batam, Hamidi Hamid, jajaran dosen Poltek Batam, 100 mahasiswa Politeknik Negeri Batam dan 160 mahasiswa dari berbagai Fakultas Program Studi Teknik Universitas di Batam. (Jm/Hum)