Tips Menjaga Berat Badan Usai Jalani Operasi Bariatrik

ozone
Senin, Juli 25, 2022 | 19:15 WIB Last Updated 2022-07-25T14:42:15Z
Operasi bariatrik atau bariatric menjadi salah satu topik yang menyedot perhatian warganet baru-baru ini. Hal ini karena penyanyi sekaligus pencipta lagu Melly Goeslaw menyebut bahwa dirinya sudah menjalani prosedur pembedahan tersebut.

Jakarta
- Operasi bariatrik atau bariatric menjadi salah satu topik yang menyedot perhatian warganet baru-baru ini. Hal ini karena penyanyi sekaligus pencipta lagu Melly Goeslaw menyebut bahwa dirinya sudah menjalani prosedur pembedahan tersebut.

Dia mengungkapkan, operasi bariatrik yang dilakukannya untuk mendapatkan tubuh yang ideal dan sehat itu berjalan dengan lancar.

"Alhamdulillah berkat ridho dan izin Allah SWT, dan pastinya doa dari semua teman2, operasi Bariatric aku berjalan lancar," kata Melly Goeslaw dalam unggahan di akun Instagram miliknya @melly_goeslaw, Senin (18/07).

Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah, Dr dr Peter Ian Limas, Sp.B.SubBDig menuturkan, pasien yang menjalani operasi bariatrik, akan menurunkan berat badan sekitar 6 bulan hingga satu tahun usai tindakan.

Namun, pasien yang menjalani operasi bariatrik perlu berkomitmen untuk menjalani gaya hidup yang baru dan lebih sehat. Jika tidak, pasien bisa kembali mengalami kegemukan atau obesitas seperti sebelumnya.

"Bisa saja (kembali gemuk) apabila pasien tidak dapat berkomitmen dan disiplin menjalankan gaya hidup sehat, atau kembali ke kebiasaan lama yakni makan berlebihan, kurang berolahraga, dan lain sebagainya," terang Peter dikutip Kompas.com, Jumat (22/7/2022).

Dijelaskannya, bedah bariatrik merupakan alat untuk mengubah kebiasaan hidup dengan pola makan yang lebih sehat.

Artinya, bila pasien bisa mengadaptasi pola makan maupun pola aktivitas yang baru maka berat badan akan bisa bertahan seumur hidup.

Dengan demikian, tubuh dipaksa untuk me-reset ulang nilai-nilainya. Jika ini tercapai, maka pengulangan obesitas tidak akan terjadi.

"Tapi ada juga pasien yang kelihatan sih udah malas, dia pokoknya pengennya operasi terus udah selesai 'saya pengen kurus, duduk-duduk, makan kentang goreng dan kurus' itu enggak bisa. Nanti biasanya dia turun berat badannya, tapi nanti setelah beberapa tahun akan naik lagi," imbuhnya.

Dokter Peter menekankan, setiap pasien yang akan menjalaninya harus sadar, operasi bariatrik adalah suatu alat bantu.

Sehingga, harus membentuk komitmen berbentuk kerja sama antara pasien dengan tim bedah bariatrik untuk bersama-sama mendapatkan berat badan ideal, dan metabolisme tubuh yang baik.

Metabolisme tubuh yang baik berarti tubuh dapat memproses gula dengan baik, mempertahankan tekanan darah yang normal, menjaga tingkat lemak tubuh dalam batas yang normal.

Semua aspek metabolisme tubuh biasanya akan mengalami perbaikan setelah pembedahan bariatrik.

"Bedah bariatrik bukanlah suatu peluru emas, tiket jalan-jalan, karcis bioskop di mana pasien tinggal bayar sejumlah uang, duduk santai dan akan mendapatkan hasil kurus, langsing, diabetes lenyap," tutur Peter.

Guna mencegah naiknya berat badan setelah pembedahan, pasien harus mengadaptasi kebiasaan-kebiasaan baru yang dibentuk oleh efek pembedahan, misalnya makan makanan bergizi dengan memperbanyak asupan protein rendah kalori, mulai makan dalam porsi kecil, kemudian perlahan-lahan beralih kepada tiga kali makan besar dan dua kali makanan selingan.

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya :

• Hindari minum dengan sedotan, karena dapat meningkatkan risiko perut kembung.
• Makan dan minum dipisah selama 30 menit
• Hindari minuman bersoda, jus kemasan, gula.
• Bentuk otot dengan latihan beban.
• Jangan makan sampai muntah akibat lapar mata.

"Bedah bariatrik bukan suatu perjalanan liburan di mana pasien dapat operasi dan kemudian bersantai-santai depan televisi sambil makan snack," tutur Peter.

"Dibutuhkan komitmen yang teguh dan kerja keras agar bedah bariatrik benar-benar dapat membantu mencapai tujuan secara efektif," tambahnya.

Sebagai informasi, operasi bariatrik dikerjakan melalui berbagai cara. Cara yang paling banyak dilakukan karena aman, sederhana serta secara teknis mudah saat ini adalah sleeve gastrectomy.

Sleeve gastrectomy adalah operasi di mana lambung ‘dilangsingkan’ menjadi berbentuk lengan panjang baju (sleeve).

Pasien yang menjalani operasi bariatrik jenis sleeve gastrectomy akan beradaptasi dengan porsi makan jauh lebih sedikit dari sebelumnya, dan disebut langsung kenyang walau hanya makan 2 sampai 3 suapan.

"Bayangkan, Anda makan cuma 2 sampai 3 sendok tapi enggak laper, itu bantuan hidup yang luar biasa. Tapi kalau Anda mengandalkan itu saja tidak mau mengubah diri, nanti setengah jalan biasanya akan balik lagi (gemuk)," ujar Peter.

Kendati pola makan pasien berubah setelah bedah bariatrik, aktivitas sehari-hari diharapkan tetap berjalan normal. Mengingat, prosedur itu tergolong bedah dengan tingkat risiko rendah.

"Aktivitas sehari-harinya kita harapkan normal, dia berjalan normal, bekerja dia jalan kaki normal, naik tangga normal, enggak lemas. Tubuh juga lama-lama akan tahu, 'oh kita enggak dikasih lagi nih karbohidrat. Nasi biasanya ada, enggak ada lagi nih sekarang. Sekarang saya mesti ambil dari lemak'," pungkasnya. (Jsc)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tips Menjaga Berat Badan Usai Jalani Operasi Bariatrik

Trending Now