Soal Misteri Kematian Brigadir J dan Pengakuan Bharada E tentang Baku Tembak hingga Rencana Pemeriksaan Sambo dan Istri

ozone
Jumat, Juli 29, 2022 | 20:00 WIB Last Updated 2022-07-30T16:44:31Z
Soal Misteri Kematian Brigadir J dan Pengakuan Bharada E tentang Baku Tembak hingga Rencana Pemeriksaan Sambo dan Istri
Bharada E saat memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Komnas HAM, Jakarta/Foto : Kompas.com

Jakarta
- Tiga pekan berlalu, pengusutan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga kini masih terus berjalan.

Insiden baku tembak yang disebutkan polisi terjadi antara Bharada E dan Brigadir J di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo itu masih menjadi misteri.

Dugaan luka memar di tubuh Brigadir J yang disebut pihak keluarga seperti bekas penganiayaan juga masih menjadi teka-teki.

Berikut rangkuman dikutip Kompas.com soal perkembangan terkini kasus kematian Brigadir J.

Pengakuan Bharada E


Pada Selasa (26/7/2022), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang turut mengusut kasus ini memeriksa enam dari tujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo. Dari enam orang, Bharada E ikut memenuhi panggilan.

Kepada Komnas HAM, Bharada E mengaku terlibat baku tembak dengan Brigadir J pada Jumat (8/7/2022) hingga menewaskan rekan sesama ajudannya itu.

Menurut penuturan Bharada E, dirinya menembak karena merespons tembakan yang lebih dulu dilepaskan Brigadir J.

“Karena situasinya cepat, ini soal reflek. Ini kejadian cepat. (Bharada E) hanya berpikir bagaimana merespons yang dilakukan Brigadir Yosua dan lain sebagainya,” kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam tayangan Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (27/7/2022).

Namun demikian, Beka mengatakan, keterangan itu baru sebatas pengakuan Bharada E.

Soal kesimpulan perkaranya, Komnas HAM masih perlu melakukan pendalaman, salah satunya dengan mengkaji keterangan ajudan Ferdy Sambo lainnya.

“Kami harus mengonfirmasi pengakuan ajudan lain. Masih kami analisa,” ucap Beka.

Sambo dan Istri Akan Diperiksa


Pemeriksaan Komnas HAM tak berhenti hanya pada enam ajudan Ferdy Sambo. Dalam waktu dekat, ajudan Sambo lainnya juga akan dimintai keterangan.

Komnas HAM juga akan memeriksa saksi lain yang ada di sekitar lokasi kejadian, termasuk Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.

Sebagaimana kronologi versi polisi, insiden baku tembak ditengarai karena dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri di rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Irjen Sambo akan diperiksa kalau tahapan-tahapan semua bahan yang kita punya selesai," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).

"Misalnya, dalam konteks komunikasi terekam komunikasinya kayak apa, dalam konteks keterangan yang lain keterangannya kayak apa," tuturnya.

Komnas HAM menyatakan, pemeriksaan terhadap Sambo dan istri penting untuk mengonfirmasi berbagai keterangan yang telah mereka dapatkan terkait kematian Brigadir J.

Ungkap Rekaman CCTV


Selain menggali keterangan dari pihak-pihak terkait, Komnas HAM juga memeriksa rekaman CCTV di detik-detik tewasnya Brigadir J.

Sedikitnya, ada 20 rekaman CCTV yang diperiksa yang memperlihatkan 27 titik area pada hari kematian Brigadir J, 8 Juli 2022.

Merunut rekaman tersebut, Komnas HAM mengonfirmasi keberadaan Sambo, Brigadir J, Bharada E, Putri Chandrawathi, dan beberapa orang lain dalam rombongan di sebuah rumah di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Mereka tiba pada Jumat (8/7/2022) usai perjalanan dari Magelang.

Rekaman CCTV memperlihatkan bahwa Sambo dan rombongan tiba lebih dulu dan masuk ke rumah tersebut, menyusul ketibaan rombongan Brigadir J, Bharada E, termasuk Putri.

"Apa yang paling penting dari video ini? Di area Duren Tiga, video memperlihatkan ada Irjen Sambo, ada rombongan dari Magelang. Jadi Irjen Sambo itu masuk duluan," ujar Anam.

"Setelah sekian waktu, terus ada rombongan baru pulang dari Magelang dan di situ terlihat ada Bu Putri, ada Yosua masih hidup sampai di Duren Tiga, terus ada rombongan yang lain yang semuanya dalam kondisi hidup dan sehat tidak kurang dari suatu apa pun," tuturnya.

Anam menerangkan, pihak-pihak yang terlihat dalam rekaman CCTV tampak melakukan tes PCR di rumah itu.

Meski sama-sama berlokasi di Duren Tiga, rumah yang dimaksud bukan rumah dinas Ferdy Sambo yang disebut menjadi lokasi baku tembak.

"Rombongan dari Magelang sampai, terus habis itu yang kelihatan memang masuk lah rombongan-rombongan itu, terus baru lah ke ruang PCR," terang Anam.

"Siapa yang kelihatan di video di-PCR? Semua yang rombongan itu di-PCR, salah satunya adalah almarhum Josua," katanya lagi.

Dari hasil pemeriksaan CCTV, hal penting yang bisa dipastikan Komnas HAM adalah seluruh orang dalam rombongan tersebut masih hidup saat tiba di Duren Tiga.

"Kalau dari Magelang sampai Duren Tiga, salah satu yang paling penting yang kami lihat almarhum Yosua masih hidup," kata Anam.

Namun demikian, pemeriksaan perangkat digital itu belum selesai. Dalam waktu dekat Komnas HAM akan mendalami CCTV di rumah dinas Sambo yang sempat diklaim rusak.

"Kalau rusak misalnya, kenapa rusak, bisa ditarik ataukah tidak, bisa ngerekam atau tidak dan sebagainya, minggu depan itu bagian yang akan kami dalami dengan labfor (laboratorium forensik) dan siber," ujar Anam.

Selain itu, ponsel milik Brigadir J dan ponsel Sambo juga akan diperiksa.

Autopsi Ulang


Pada Rabu (27/7/2022), digelar autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J di kampung halamannya di Jambi. Autopsi ulang ditangani oleh tim khusus dan sejumlah ahli kedokteran forensik eksternal Polri.

Tim dokter forensik menyatakan, hasil autopsi ulang baru keluar 4-8 minggu mendatang.

Proses autopsi membutuhkan waktu yang lama karena ada bagian luka yang membutuhkan pemeriksaan mikroskopis. Ini untuk menentukan apakah luka terjadi setelah atau sebelum kematian.

Polri pun menyatakan akan mempercepat penyidikan kasus tewasnya Brigadir J setelah autopsi ulang rampung.

"Percepat sidiknya sambil menunggu hasil labfor (laboratorium forensik) dan dokter forensik hasil autopsi kemarin," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Kamis (28/7/2022).

Adapun pasca autopsi ulang, jenazah Brigadir J sudah kembali dimakamkan pada Rabu (27/7/2022). Berbeda dari pemakaman pertamanya, kali ini, pengebumian jenazah Brigadir Yosua dilakukan dengan upacara kedinasan.

Kronologi Polisi


Kasus kematian Brigadir J pertama kali diungkap pihak kepolisian pada Senin (11/7/2022). Menurut polisi, Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E.

Polri juga menyebutkan, peristiwa ini bermula dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo di rumah dinas Ferdy di daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (08/7/2022).

Polisi mengungkap bahwa Brigadir J merupakan personel Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang diperbantukan di Propam sebagai sopir Ferdy Sambo.

Sementara itu, Bharada E adalah anggota Brimob yang diperbantukan sebagai asisten pengawal pribadi Ferdy.

Namun demikian, terdapat sejumlah kejanggalan dalam kasus ini. Misalnya, CCTV di lokasi kejadian yang disebut seluruhnya rusak.

Lalu, ditemukannya luka tak wajar di tubuh Brigadir J mulai dari luka memar, luka sayat, hingga luka gores di leher seperti bekas jeratan tali.

Saat jasad Brigadir J tiba di rumah duka di Jambi, Sabtu (09/7/2022), pihak keluarga bahkan sempat dilarang membuka peti jenazah.

Pihak keluarga Brigadir J pun melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri atas dugaan pembunuhan berencana.

Untuk mengungkap kasus tersebut, Polri telah membentuk tim khusus.

Pada Senin (18/7/2022), Kapolri Jenderal Listyo Sigit menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri.

Dua perwira Polri lainnya juga dinonaktifkan per Rabu (20/7/2022). Keduanya yakni Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto. (Rds)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Soal Misteri Kematian Brigadir J dan Pengakuan Bharada E tentang Baku Tembak hingga Rencana Pemeriksaan Sambo dan Istri

Trending Now