Ilustrasi |
Jakarta - Partai Demokrat menegaskan peluang bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Pemilu 2024 masih terbuka. Komunikasi politik dengan semua parpol hingga saat ini masih dibangun.
"Demokrat terus membangun komunikasi politik dengan semua partai yang ada, baik dengan partai-partai yang telah terbentuk koalisi maupun dengan partai yang belum. Termasuk, dengan partai yang tergabung di KIB," kata Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Senin (11/07).
Meski demikian, dia menjelaskan, Demokrat masih terus menjaring dan mendengarkan berbagai aspirasi politik dari seluruh masyarakat serta mencermati dinamika politik yang berkembang hingga sekarang. Demokrat masih menunggu momentum yang tepat menuju ke arah koalisi yang pasti.
"Masih ada waktu yang cukup untuk terus berkomunikasi dengan semua partai politik yang ada. Apalagi, dinamika dalam politik begitu tinggi, perubahan-perubahan bisa terjadi setiap saat, yang sudah-sudah seperti itu," ujarnya.
Pada dasarnya, dia melanjutkan, Demokrat pada posisi ingin membangun koalisi dengan partai yang sudah terbentuk koalisi maupun membentuk koalisi baru dengan partai lainnya, termasuk NasDem dan PKS. Hingga saat ini komunikasi Demokrat dengan NasDem dan PKS intens dan terjaga hingga sekarang.
Kamhar menjelaskan, Demokrat terbuka berbicara dengan partai-partai yang telah menawarkan calon. Namun demikian, Kamhar berkata, prinsip dari koalisi itu harus setara.
"Jadi kita hargai dan hormati apa yang menjadi keputusan dari setiap parpol. Namun, apabila telah terbangun kerja sama atau koalisi tentu semuanya harus dibicarakan kembali untuk menyepakati bersama tentang pasangan yang akan diusung nantinya," katanya.
"Partai Demokrat akan patuh dan menghormati keputusan bersama," sambung Kamhar.
Sebelumnya, Partai Golkar menyebut terus memperkuat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menghadapi Pemilu 2024. Koalisi beranggotakan Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu tengah melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah partai lain.
"Ini kami sedang dalam proses (komunikasi)," kata Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu, 10 Juli 2022.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian itu merahasiakan partai politik yang dimaksud. Informasi tersebut akan disampaikan setelah ada perkembangan dari penjajakan yang dilakukan.
Selain itu, Airlangga angkat bicara soal pertemuan antara eks Ketum Golkar Jusuf Kalla dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut mantan Menteri Perindustrian itu, JK berhak bertemu siapa pun.
"Pak JK bisa bertemu Pak SBY atau dengan siapa pun," kata dia. (Jsc)