Batam - Aktivis Sosial & Pemerhati Kebijakan Publik Kota Batam, Rico Yuliansyah berang dengan sikap arogansi oknum Satlantas Polresta Barelang dalam melaksanakan pemeriksaan dan penindakan pelanggaran lalu lintas bagi pengendara kendaraan bermotor di depan Hotel Pasifik, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (28/07).
Menurutnya, hal tersebut bertentangan dengan Perkap Nomor 14 tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia (KEPP) dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 80 Tahun 2012 tentang tata cara pemeriksaan dan penindakan pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan.
"Sikap oknum Satlantas itu terlalu arogansi dalam melaksanakan tugas untuk menghentikan dan memeriksa kendaraan bermotor yang dikendarai oleh Riduan Apriansyah," geram Rico.
Rico sapaan akrabnya itu juga menjelaskan awal kejadian itu bermula ketika Riduan Apriansyah sedang mengendarai kendaraan bermotor honda Beat di jalan lintas tepat di depan Hotel Pasifik dan bermaksud ingin memutar balik kendaraannya ke arah Top 100 Jodoh.
"Akan tetapi, saat itu Riduan langsung saja memutar balik kendaraannya tanpa melalui bundaran sesuai rambu-rambu yang telah ditentukan," terang rico yang juga ketua Aliansi Batam Menggugat.
Rico menyebutkan dirinya kebetulan selaku penumpang di kendaraan bermotor yang dikendarai oleh riduan. Karena dianggap melanggar rambu-rambu, salah satu oknum satlantas bernama Uncong yang bertugas di dekat bundaran langsung mengejar kendaraan yang dikendarai riduan dan melakukan pemberhentian, imbuh rico.
"Oknum itu menyetop kami tanpa kata sambutan yang enak, tiba-tiba datang memberhentikan dan langsung saja bilang kenapa gak ikuti rambu? Mana Sim dan STNK?," cetus Rico saat ditemui oleh awak media.
Melihat sikap oknum tersebut, Rico keheranan dan menggelengkan kepalanya atas kearogansian dari si oknum. Kemudian, Rico dengan tenang meminta maaf kepada oknum tersebut karena pengendara sudah lalai dan tidak melihat rambu-rambu lalu lintas," terangnya.
Meski sudah meminta maaf, oknum Satlantas masih saja tidak menghiraukan dan langsung menahan SIM Riduan sembari menyuruhnya dengan nada keras untuk datang ke Pos Lantas di Simpang M'c Donald, tambah rico.
Melihat kearogansian sang oknum yang berlebihan, Rico mempertanyakan rambu-rambu yang jauh dari bundaran dan tertutup oleh pepohonan. Akan tetapi sang oknum malah dengan arogannya kembali menjawab, kalau mau komplain rambu suruh aja dishub pindahkan, kalau gak pindahkan sendiri, ucap rico sambil menirukan apa yang dikatakan petugas bernama Uncong tersebut.
Atas kejadian ini, Rico sangat berharap kiranya Kapolres serta Kasat Lantas Polresta Barelang bisa memberikan pembinaan lebih baik lagi terhadap bawahannya kedepannya sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
Apalagi menyuruh pengendara yang melanggar untuk datang ke pos terdekat. Kalau memang si pengendara melanggar, Ya sudah, langsung saja tilang di tempat. Sehingga tidak ada persepsi yang negatif di pikiran masyarakat karena di bawa ke pos, tutupnya. (Rds)