Jakarta - Ibukota Jakarta akan menjadi tuan rumah pertarungan dahsyat antara petinju nasional Daud Yordan melawan Panya Uthok perwakilan dari negara Thailand di 1 Juli mendatang. Pertarungan dalam program seri ketiga event tinju MPRO Evolution Fight Series, akan berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta.
Panya Uthok sendiri bukan petinju sembarang. Ia cukup berpengalaman dengan segudang prestasi yang pernah diraihnya, seperti saat ini, dirinya berusaha mempertahankan gelar WBC Asian Boxing Council Silver Super Lightweight-nya.
Pertarungan kedua petinju ini semula dijadwalkan berlangsung pada 4 Maret lalu di Siam World Stadium, Bangkok, Thailand. Akan tetapi, laga terpaksa ditunda karena Daud terinfeksi COVID-19 dua hari jelang pertandingan.Bakal kembali tanding di Balai Sarbini, Daud sendiri mengaku sangat merindukan venue tersebut.
Petinju 34 tahun berjuluk Cino ini terakhir kali tampil di Balai Sarbini pada awal 2016 silam, saat ia mengalahkan petinju Jepang, Yoshitaka Kato.
Setelah itu, Daud berkelana untuk bertanding mulai dari Uruguay, Rusia, Singapura, Inggris dan Thailand.
Dalam periode tersebut, Cino sejatinya sempat kembali bertanding di Indonesia melawan Michael Mokoena dari Afrika Selatan.
Akan tetapi, partai tersebut tak digelar di Jakarta, melainkan di Jawa Timur Park 3.
Kini setelah enam tahun lebih, Daud pun akhirnya bakal kembali bertinju di Balai Sarbini, venue yang menurutnya sangat berkelas.
"Saya pastikan bahwa ini bukan menjadi pertarungan terakhir saya. Mungkin saya baru akan berhenti menjadi atlet tinju di tahun 2030. Intinya masih sangat lama," kata Daud Yordan menepis kabar dirinya segera pensiun.
Lantas seperti apa profil Panya Uthok yang akan menghadapi Daud Yordan? berikut ulasannya :
Profil Panya Uthok
Hal itu karena dirinya punya segudang pengalaman dalam dunia tinju internasional.
Sejauh ini, Panya Uthok sudah meraih 54 kemenangan dengan 36 kemenangan KO/TKO, dan sudah merasakan 10 kali kalah KO.
Pemilik gelar Pungluang Sor Singyu Onesong ini pernah menjadi juara dunia WBO di kelasnya.
Selain itu, diriya juga berhasil menyabet gelar juara WBO Aspac dan juara WBO Asia.
Panya Uthok terakhir kali bertarung pada 13 Maret 2021.
Saat itu dirinya melawan juara kelas bantam Super WBC Asia, Thattana Luangphon atau Chainoi Worawut.
Dalam pertandingan 10 ronde itu, dirinya gagal merebut gelar WBC Asian Boxing Council Super Bantam.
Profil
- Panya Uthok
- Alias : Pungluang Sor Singyu Onesong
- Umur: 33
- Nationality : Thailand
- Stance: orthodox
- Height: 5′ 4½″ / 164cm
- Reach: 67″ / 170cm
- Residence: Bangkok, Thailand
- Division: light
- Bouts: 64
- Rounds: 338
- KOs: 56.25 %
Prestasi :
- Mantan juara dunia WBO
- Mantan juara WBO
- Mantan juara WBO Aspac
- Mantan juara WBO Asia
Tepis Pensiun
Seperti yang diketahui, pada tanggal 1 Juli Mendatang, petinju kebanggaan Indonesia Daud Yordan bakal bertarung di atas ring dengan petinju asal Thailand yakni Panya Uthok.
Pertarungan ini bertujuan untuk mempertahankan titel WBC Asian Boxing Council Silver divisi ringan super (63,5kg) yang pernah diraih oleh Daud Yordan.
Pertandingan ini bisa dibilang sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia yang gemar dengan olahraga tinju, setelah selama kurang lebih tiga tahun tidak ada pertandingan di Indonesia akibat pandemi Covid-19 yang melanda.
Sekedar informasi, belum lama ini Daud Yordan berhasil menaklukkan petinju asal Thailand, Rachata Khaophimai di World Siam Stadium, Bangkapi, Bangkok.
Kala itu, Daud Yordan berhasil mengalahkan Rachata Khaophimai lewat keputusan technical knockout (TKO) saat ronde kelima.
Terendus selentingan kabar yang mengatakan bahwa pertandingan tersebut merupakan pertarungan akhir Daud Yordan sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun dini.
Kabar ini langsung ditepisnya melalui akun instagram Indosport.com. Daud Yordan menegaskan tidak akan pensiun dini dari blantika per-tinjuan.
"Itu tidak benar. Saya menepis berita yang mengatakan bahwa ini pertandingan terakhir saya. Karena memang saya sama sekali tidak ingin berhenti hingga beberapa tahun ke depan,” pungkasnya. (Jsc)