Batam - Aktivis Sosial dan Pemerhati Kebijakan Publik Kota Batam, Rico Yuliansyah hari ini melayangkan surat permohonan Rapat Dengar Pendapat (RDP) ke DPRD Kota Batam tentang adanya dugaan pungli Pajak/Korupsi yang dilakukan oleh oknum ekspedisi Sicepat (14/06).
Rico Mengungkapkan, Sebelum surat ini kita layangkan ke DPRD Kota Batam, kita sudah surati KPU Bea & Cukai Kota Batam terlebih dahulu tentang dugaan Pungli/Korupsi yang dilakukan oleh oknum Ekspedisi Sicepat. Tapi sayang, Sepertinya laporan yang kita kirimkan dianggap seperti angin lalu dan main-main oleh pihak BC Kota Batam.
"Bahkan anehnya, permintaan audiensi dan klarifikasi yang kita layangkan ke BC Batam tak pernah terjadi. Memang ada pertemuan dengan Kabid Humas dan Kabid KI BC Batam membahas soal hal ini, tapi itu hanya pertemuan silaturahmi dan bukan audiensi. Hasilnya setelah itu juga nihil, yang ada kasus ini mereka anggap close dan membalas surat yang kita layangkan hanya dalam bentuk tulisan di dalam Ms. Word," imbuh Rico yang juga Ketua Aliansi Batam Menggugat (ABM).
Rico Menambahkan, BC Batam agar berhati-hati dan tidak main-main dengan kasus yang kita laporkan ini, Karena ini sudah sangat jelas merugikan Seller/Masyarakat Kota Batam dan Juga merugikan Negara.
"Kita berharap DPRD Kota batam bisa dengan cepat membalas surat yang kita ajukan, dan dapat mementukan waktu untuk RDP Secepatnya. Sebenarnya info RDP ini sudah sejak bulan mei lalu kita infokan, hanya saja kita masih menunggu respon BC Batam untuk menyelesaikan kasus ini dengan serius, Tapi sayang sejak 18 mei 2022 malah sudah tidak ada lagi info dari orang KI BC Batam," sebutnya.
Rico juga sangat berharap Tim Cyber Pungli Polda Kepri ataupun Polresta Barelang bisa ikut andil dalam menyelesaikan kasus ini, Karena ini sudah sangat jelas merugikan negara dan merugikan masyarakat.
"Di dalam surat RDP yang kita layangkan, kita sudah minta DPRD Kota Batam bisa menghadirkan instansi terkait agar dapat di hadirkan semuanya, sehingga permasalahan ini bisa tuntas dan tidak lagi ada masyarakat ataupun seller di kota batam dan negara yang dirugikan," tutup rico di sela sela menikmati kopi di salah satu kedai kopi di batu aji. (Rds)
